Pengertian Filsafat
Filsafat menurut saya adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok
orang yang merupakan dasar mcngenai kehidupan
yang dicita-citakan. Filsafat juga bisa di artikan sebagai suatu sikap seseorang yang
sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu.
Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan menurut saya adalah pandangan manusia atau
hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan isi pikiran manusia yang dihasilkan dari proses usaha manusia untuk tahu.
Dalam perkembangannya pengetahuan manusia berdiferensiasi menjadi empat cabang
utama, filsasat, ilmu, pengetahuan dan wawasan.
Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan menurut saya adalah seluruh usaha sadar dan menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam kehidupan manusia. Segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya.
Persamaan dan Perbedaan Filsafat, Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan:
Persamaan:
- rumusan untuk
menyelidiki obyek selengkap-lengkapnya sampai ke akar-akarnya.
- memberikan pengertian mengenai hubungan yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami.
- dapat memberikan sistesis, metode dan sistem dalam suatu pandangan
Perbedaan:
- filsafat itu bersifat
universal umum, yaitu segala sesuatu yang ada realita sekelompok manusia yang ingin tahu mengenai suatu pandangan hidup yang di cita-citakannya.
- Pengetahuan lebih menjelaskan tentang pandangan manusia yang ingin manusia tahu dalam kehidupan di bumi ini.
- Ilmu Pengetahuan lebih mengolah pikiran manusia supaya ingin tau apa yang mereka inginkan.
Pengertian Mitos
Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi oleh
para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain
(kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang
empunya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang
kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar
terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para
dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci.
Contoh mitos yang katanya memang terjadi:
DILARANG MENYAPU SETENGAH-SETENGAH
Mitosnya kalau nyapu harus sampai tuntas jangan dikumpulin dipojokan,
nanti biar rejekinya tidak mampet (ini mitosnya). Kalau dimarahin sama Ibu,
Nenek, atau buyut kamu soal ini jangan marah dulu, pikirin aja yang masuk akal,
yang disapu pasti kotoran dan debu kan ? kalau terlalu lama dikumpulin di
pojokan setiap kamu nyapu jadinya rumah atau kamar kamu bakal kotor, kalau
keadaan kotor pasti bikin malas. Jadinya tidak bisa melakukan sesuatu hal yang
bisa menguntungkan, misalnya gara-gara kamar kotor malas belajar bisa jadi kan,
akhirnya rejeki baik untuk dapat nilai bagus terhambat kan ? anggap saja
begitu.
Pengertian Cerita Rakyat
Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat.
Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan
dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Fungsi Cerita rakyat selain
sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan terutama cerita rakyat
yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral.
Contoh cerita rakyat:
" Batu Menangis dari Kalimantan "
Bagaikan bulan yang elok, tubuh laksana pualam,
rumput terurai seperti mayang… itulah umpama yang pantas untuk gadis cantik
yang tinggal bersama ibunya yang sederhana di sebuah desa terpencil itu. Semua
orang akan mengakuinya saat memandang gadis itu. Tak henti-hentinya ia merias
dirinya. Cermin di dinding rumahnya tak jemu meski gadis nan elok itu terus
memandanginya. Namun mereka terbius kecantikan itulah si gadis ini jadi angkuh
dan malas. Ia tak sadar bahwa keelokan yang dikaruniakan Tuhan itu adalah berkah
yang harus disyukuri dengan kerendahan hati.
Ibu gadis ini adalah ibu yang lembut, baik hati
dan bijak. Ia dengan sabar menemani gadis ini. Ia hanya berharap suatu ketika
anak gadisnya menyadari betapa keelokan parasnya tak ada guna apabila hatinya angkuh.
Makin sedih juga sang ibu melihat anaknya yang cantik itu juga pemalas, dan
kemauannya harus selalu dituruti meskipun kadang tidak masuk akal. Tetapi sang
ibu terus berusaha menuruti apa yang dikehendaki anak gadisnya itu. Di dalam
harinya ia berdoa, semoga Tuhan menolong dia menyadarkan anak gadisnya itu. Ibu
itu tak punya daya untuk mengubahnya.
Suatu hari, seperti biasa gadis itu mengurung
dirinya di dalam kamarnya. Ia tak mau matahari merusak kulitnya. Ia enggan
debu-debu mengotori wajahnya. Ia tak suka orang-orang mencuri kemolekannya.
“Ibu…!”
Gadis itu memanggil ibunya dengan suara keras.
Sang ibu tergopoh menghampiri putrinya.
“Bukankah sudah berulang kali aku bilang bahwa
setiap aku bangun ibu harus sudah menata kamar ini hingga rapi, menyediakan
lulur dan air hangat, dan membuatkan minuman sari buah untukku…?” katanya keras
dan marah.
Ibunya berusaha sabar, “Bukankah kamu sudah
dewasa, anakku. Kau bisa mengerjakan sendiri semua itu.”
“Ibu tahu sendiri, aku sedang sibuk,” jawab gadis
itu.
Sang ibu hanya mengelus dada. Hatinya gelisah.
Kesibukan mempercantik diri, hanya itulah yang selalu dilakukan putrinya yang
pemalas itu.
Suatu hari, sang ibu mencoba untuk membujuk
anaknya agar mulai mengubah tabiat buruknya.
“Ibu sudah tua, dan jika ibu dipanggil oleh Tuhan
maka Ibu tak khawatir lagi engkau bisa mengurusi dirimu sendiri,” kata ibunya.
“Aku tidak minta kamu jadi ibuku,” ketus sang
gadis.
Ibu sungguh sedih mendengarnya.
“Baiklah, Anakku. Ibu hanya memohon agar kamu
tidak mengurung diri di rumah. Kenalilah lingkunganmu agar ibu tenang jika
suatu saat dipanggil Tuhan,” ujar itu dengan penuh kesabaran.
Hari makin berlalu. Akhirnya sang gadis mau
menuruti kehendak ibunya. Ia tidak keberatan untuk ke mana pun bersama ibunya.
Ke kepta, ke toko, ke rumah kerabat bahkan hingga belanja ke pasar. Tapi
anaknya ini mengajukan syarat bahwa ibunya tak diperbolehkan mengakui di depan
umum bahwa ia ibunya. Sebagai seorang ibu tentulah hatinya teriris mendengar
itu.
“Oh Tuhan, mengapa untuk mengakui aku ibunya saja
dia demikian malu? Mengapa anakku seangkuh itu, ya Tuhan…”
Orang-orang benar-benar tak percaya kedua
perempuan itu adalah ibu dan anaknya. Penampilan keduanya alangkah berlawanan.
Si putrid begitu mewah, sementara sang ibu teramat bersahaja. Bahkan sang ibu
yang tua dengan pakaian yang kusam itu bagaikan seorang pembantu saja layaknya.
Apalagi sang putri tak pernah mengizinkan berada di dekatnya. Jika berjalan,
sang ibu harus berada di belakangnya.
“Apakah mungkin dia ibunya?”
“Ah mungkin saja bukan?”
“Tapi…”
Orang-orang berbisik-bisik mempergunjingkan hal
itu setiap bebrtemu keduanya.
“Bukan! Dia budakku,” kata gadis itu.
Alangkah terlukanya sang ibu mendengar itu.
Hatinya menangis dan ia benar-benar tak berdaya menahan sakit hatinya. Ia
berbisik dan memohon kepada Tuhan.
“dengan cara apa Engkau menghukum anak yang
sombong dan berhati busuk seperti ini ya Tuhan? Jika dia anak kecil, hambamu
pasti mampu memahaminya. Tapi ia sudah dewasa dan memiliki akal. Sungguh hamba
tidak bis amengerti,” rintihnya.
Tuhan selalu mendengar jeritan hati hambanya.
Apapun yang dikehendaki Tuhan pastilah suatu kebaikan. Maka ketika ia menghukum
gadis yang sombong itu, maka Tuhan pasti berkehendak baik untuk umatnya.
Suatu haru gadis itu tiba-tiba berubah menjadi
batu karena hatinya yang congkak dank eras. Gadis itu menyadari kesalahannya,
tapi terlambat karena hukuman telah menimpanya. Ia pun hanya bisa menangis.
Hingga sekarang, batu itu dikenal sebagai “Batu Menangis”
Pengertian Legenda
Legenda (
bahasa latin:
legere)
adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai cerita
sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda
sering kali dianggap sebagai "sejarah" kolektif (
folk history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami
distorsi
sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena
itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi
sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu
bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat
folklor.
Contoh Cerita Legenda:
" Legenda Lawang Sewu "
Berdiri kokoh dan angker tepat di kawasan Tugu Muda pusat
Kota Semarang, Lawang Sewu selama beberapa tahun terakhir ini memang
memunculkan banyak pro-kontra, khususnya menyangkut aspek
kegunaannya. Meskipun gedung tersebut saat ini lebih banyak dipakai untuk
kantor PT Kereta Api dan pernah pula dipakai sebagai kantor Dinas Perhubungan
serta kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro), toh
eksotisme bangunan kuno yang disuguhkan terbukti mampu mengukuhkan Lawang Sewu
sebagai kawasan wisata nomor satu. Menjelang era reformasi, di mana
kekuatan pemerintahan Orde Baru masih mencengkeram kuat, gedung Lawang Sewu
sempat diisukan akan dibeli keluarga Cendana dan bakal disulap menjadi hotel
berbintang lima. Kalau saja era reformasi gagal digelindingkan, sudah barang
tentu gedung Lawang Sewu yang begitu bersejarah sekarang telah berubah bentuk
menjadi kawasan bisnis yang hanya menyenangkan kaum kapitalis. Mengapa
wisatawan belakangan ini begitu penasaran dan mempunyai keinginan kuat untuk
melihat Lawang Sewu dari dekat? Salah satu alasannya, konon gedung
berarsitektur unik ini menyimpan kekuatan magis seribu hantu.
Hal tersebut bisa dimaklumi, karena pada masa peperangan
dulu, yang melibatkan Angkatan Muda Kereta Api (pemuda-pemuda Semarang) melawan
bala tentara Kido Buati Jepang, gedung Lawang Sewu menjadi ajang penyiksaan dan
pembantaian. Tidak jelas berapa nyawa telah melayang, tapi jumlahnya bisa
dipastikan mencapai ribuan. Saking banyaknya korban yang dibantai pada waktu
itu, Lawang Sewu kini juga mendapat julukan sebagai kawasan wisata horor.
Menegangkan sekaligus mengasyikkan. Puluhan paranormal dari berbagai penjuru
Tanah Air pun sempat menjadikan tempat ini sebagai ladang perburuan
hantu. Dinamakan Lawang-Sewu karena gedung tersebut memiliki ciri khas
bangunan megah ini memiliki pintu atau lawang sebanyak seribu atau sewu.
Pemerintah Kota Semarang telah memasukkan Lawang Sewu
sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah yang wajib
dilindungi. Sesuai kaidah arsitektur morfologi bangunan sudut, Lawang Sewu yang
cantik memiliki menara kembar model ghotic yang terletak di sisi kanan dan kiri
pintu gerbang utama. Model bangunan gedung yang memanjang ke belakang makin
mengesankan kekokohan, kebesaran, dan keindahan. Dari catatan sejarah,
Lawang Sewu yang selalu dipadati wisatawan pada musim liburan tersebut,
dibangun pertama kali pada tahun 1903 dan diresmikan pengunaannya pada 1 Juli
1907. Kekunoan Lawang Sewu kini tak kalah menarik dari Gereja Belenduk yang begitu
fenomenal dan berdiri kokoh di kawasan Kota Lama Semarang.