Pengantar
Ilmu Ekonomi Internasional
1.1
Perdagangan
Internasional
1.1.1 Pengertian
Pengertian perdagangan internasional adalah suatu kegiatan ekonomi,
sosial maupun politik yang di lakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang
di dalamnya sudah terjadi kesepakatan bersama. Dan pelaku-pelakunya adalah bisa
individu dengan pemerintah, individu dengan invidu, atau pemerintah dengan
pemerintah luar, yang di dalamnya terdapat proses pertukaran barang atau jasa
yang saling menguntungkan maupun suka rela. Contohnya kegiatan ekspor impor
hasil panen negara, seperti beras.
1.1.2
Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu teori
ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh
banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan
bahwa besarnya volume perdaganganglobal teramat sangat penting.
1.1.3 Teori Klasik dalam Perdagangan Internasional
1.
Teori nilai yang digunakan Adam Smith adalah teori biaya
produksi, walaupun semula menggunakan teori nilai tenaga kerja. Barang
mempunyai nilai guna dan nilai tukar. Ongkos produksi menentukan harga relatif
barang, sehingga tercipta dua macam harga, yakni harga alamiah dan harga pasar
dalam jangka panjang harga pasar akan cenderung menyamai harga alamiah, dan
dengan teori tersebut timbul konsep paradoks tentang nilai.
2.
Ricardo adalah seorang Pemikir yang paling menonjol di
antara segenap pakar Mazhab Klasik. Ia sangat terkenal karena kecermatan
berpikir, metode pendekatannya hampir seluruhnya deduktif. David Ricardo telah
mengembangkan pemikiran-pemikiran Adam Smith secara lebih terjabar dan juga
lebih sistematis. Dan pendekatannya teoretis deduktif, pemikirannya didasarkan
atas hipotesis yang dijadikan kerangka acuannya untuk mengkaji berbagai
permasalahan menurut pendekatan logika. Teori yang dikembangkan oleh Ricardo
menyangkut empat kelompok permasalahan yaitu: teori tentang distribusi
pendapatan sebagai pembagian hasil dari seluruh produksi dan disajikan sebagai
teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan laba, teori tentang nilai dan
harga, teori perdagangan internasional dan, teori tentang akumulasi dan
perkembangan ekonomi.
1.2
Perekonomian Terbuka
1.2.1
Pengertian
Pengertian
Perekonomian Terbuka adalah adalah perekonomian suatu negara yang terlibat
secara luas dalam perdagangan antar negara (internasional). Negara yang
menganut perekonomian terbuka akan menjalankan perdagangan internasional,
sedangkan negara yang menganut perekonomian tertutup, akan menolak adanya
perdagangan internasional.
1.2.2
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Suatu
keadaan dimana keinginan masyarakat untuk melakukan perbelanjaan-yang
digambarkan oleh pengeluaran agregat atau permintaan agregat adalah sama dengan
penawaran agregat-yaitu keinginan para pengusaha untuk memproduksikan barang
dan jasa.
1.2.2.1
Keseimbangan dalam Perekonomian
Tertutup
Perekonomian
tertutup adalah model perekonomian yang pada pelakunya, khususnya Produsen dan
Konsumen, secara sederhana akan melakukan kegiatan dalam penjualan dan
pembelian di pasar yang saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan dan
kepentingannya masing-masing. Dalam transaksi pasar tersebut, mereka akan
terikat dengan kontrak dagang atau kesepakatan jual beli, dan kemudian
ditetapkanlah harga jual atau harga beli dari kegiatan tersebut.
1.2.2.2
Keseimbangan dalam Perekonomian
Terbuka
Pada sistem ekonomi yang terbuka, terdapat kemungkinan dari produsen untuk melakukan
kegiatan ekspor barang dan produk dagangan dengan tujuan pasar-pasar di negara
lain atau sebaliknya melakukan kegiatan impor atas bahan mentah dan bahan
penolong serta mesin atau barang jadi dari luar negara.
Jika rasio ekspor-impor terhadap GNP melebihi 50% maka
dikatakan perekonomian lebih terbuka. Perdagangan internasional dapat terjadi
karena beberapa alasan, yaitu :
1.
Keanekaragaman kondisi produksi
2.
Penghematan biaya
3.
Perbedaan selera
4.
Prinsip keunggulan komparatif
(comparative advantage)
Dengan adanya perekonomian terbuka dan setiap negara
berkonsentrasi pada bidang yang memiliki keunggulan komparatif, maka kehidupan
semua orang akan menjadi lebih baik. Pekerja di setiap negara dapat memperoleh
konsumsi dalam jumlah yang meningkat untuk jumlah jam kerja yangsama.
1.2.3
Angka
Pengganda
Angka pengganda atau multiplier adalah
hubungan kausal antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan
nasional. Jika angka pengganda tersebut
memepunyai angka yang tinggi, maka
dengan perubahanyang terjadi pada variabel tersebut akan memengaruhi
angka terhadap tingkat pendapatan nasional yang besar juga, dan sebaliknya.
Perubahan pendapatan anasional itu ditunjukan oleh suatu angka pelipat yang
disebut dengan koefisien multiplier.
Proses multiplier adalah adanya perubahan pada variabel investasi
menyababkan pengeluaran agregat menjadi berubah. Namun dari keseimbangan
pendapatan nasional tidak sebesar pertambahan investasi tersebut.
Pendapatan nasional berubah sebagai akibat
dari perubahan nilai komponen, yaitu:
A. Investasi
B. Konsumsi
C. pengeluaran
pemerintah
D. eksport dan
import.
1.2.4
Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran internasional biasa
didefinisikan sebagai suatu ikhtisar atau catatan sistematis yang berisi
hubungan ekonomi atau transaksi antar penduduk dari suatu negara dengan negara
lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu, biasanya satu
tahun.
Seperti dijelaskan diatas bahwa neraca pembayaran suatu
negara mencatat transaksi yang dilakukan oleh penduduknya dengan penduduk
negara yang lain. penduduk disini dalam artian adalah :
A.
Orang perorangan/individu
Orang perorangan yang tidak mewakili
pemerintah suatu negara (misalnya para turis) dianggap sebagai penduduk di mana
mereka mempunyai tempat tinggal tetap atau tempat dimana mereka memperoleh
center of interest.
B.
Badan hukum
Suatu Badan Hukum dianggap sebagai
penduduk dari negara dimana Badan Hukum tersebut memperoleh status sebagai
Badan Hukum. Cabang-cabangnya yang ada di luar negeri dianggap sebagai penduduk
luar negeri.
C.
Pemerintah
Badan-badan pemerintah adalah jelas
sebagai penduduk dari negara yang diwakilinya. Misalnya, para diplomat kedutaan
besar dianggap sebagai penduduk dari negara yang mereaka wakili. Transaksi yang
mereka adakan di negara lain merupakan transaksi ekonomi internasional.
1.2.5 Pos-Pos Neraca
Pembayaran
1.
Pos Transaksi Dagang
Pos transaksi dagang mencatat
seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor barang dan jasa dicatat di
sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di sebelah kredit.
Apabila pos ini meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai
transaksi dagang nyata (visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi
barang-barang yang tidak nyata atau transaksi jasa (invisible trade
transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri dijumpai dalam pos
transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca pembayaran Indonesia.
Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda Indonesia Airways
dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi jasa di
sebelah kredit.
2.
Pos Pendapatan Modal
Pos
pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi penerimaan hasil
modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan pendapatan
oleh penduduk negara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya
berbentuk keuntungan deviden dan bunga.
3.
Pos Transaksi-transaksi Unilateral
Transaksi
unilateral (unilateral transaction), antara lain:
a.
Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi
ini tidak mengakibatkan timbulnya kewajiban bagi si penerima untuk membayar
harga hadiah yang telah diterima tersebut. Begitu juga bagi si pemberi hadiah,
transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan hak baginya untuk menerima
pembayaran.
b.
Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan
media massa, seperti bantuan makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu
yang sedang dilanda bencana alam juga termasuk transaksi sepihak.
c.
Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari
transaksi unilateral atau transaksi sepihak. Untuk mengimbangi transaksi
sepeihak debet atau kredit, maka pos transfer akan menjadi debet dan kredit.
4.
Pos Penanaman Modal Langsung
Yang tergolong dalam pos penanaman
modal langsung (direct investment), ialah seluruh transaksi yang berhubungan
dengan jual beli saham atau perusahaan antara penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal langsung
oleh penduduk suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara lain.
5.
Pos Hutang Piutang Jangka Panjang
Pos hutang piutang jangka panjang
(long term loan), meliputi kredit yang jangkanya lebih dari satu tahun.
Termasuk juga di dalamnya jual beli surat obligasi antara penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia kepada
penduduk negara lain, akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang
dalam neraca pembayaran Indonesia di sebelah kredit, sebaliknya akan terlihat
di debet pos hutang piutang jangka panjang apabila penduduk Indonesia membeli
obligasi dari penduduk negara lain.
6.
Pos Hutang Piutang Jangka Pendek
Hutang piutang jangka pendek (short
term loan) merupakan kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun.
Umumnya terdiri dari penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. Hal-hal
lainnya sama dengan pos hutang piutang jangka panjang.
7.
Pos Sektor Moneter
Pos Sektor Moneter (monetary sector)
atau biasa disebut lalu-lintas moneter (Monetary Acomodating) pada dasarnya
adalah transaksi-transaksi pembayaran. Pembayaran itu meliputi
pembayaran-pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening
berjalan (current account), seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan
modal dan transfer unilateral.
8.
Pos Selisih Perhitungan (Errors and Omissions)
Pos ini merupakan pos penyeimbang
apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama dengan nilai
transaksi-transaksi debet. Dengan adanya pos selisih perhitungan ini, maka
jumlah total nilai sebelah kredit dan debet dalam neraca pembayaran
internasional akan selalu sama (balance).
1.2.6 Keseimbangan Neraca Pembayaran
Konsep keseimbangan (equilibrium) dalam
ilmu ekonomi sudal lama dipakia dalam berbagai bidang analisa ekonomi, demikian
juga sebaliknya konsep ketidakseimbangan (disequilibrium).
Dari sisi ekonomi keseimbangan itu sendiri yaitu dimana
pos-pos neraca pembayaran dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Keadaan ini dimungkinkan bila penerimaan luar negeri keseluruhannya seimbang
dengan pengeluaran luar negeri. Dengan demikian keseimbangan yang dimaksud
adalah keseimbangan yang berarti dinamis, bahwa dri waktu ke waktu atau dalam
jangka waktu yang cukup panjang keseimbangan itu semakin membaik
Kemudian untuk keadaan dimana neraca pembayaran tidak
seimbang (disequilibrium) apabila susunan nilai dari pos-pos dalam neraca
pembyaran tersebut tidak dapat berahan lama secara wajar dan haromonis, tapi
berubah-rubah naik dan turun.Kemampuan beli luar negeri suatu negara ditentukan oleh besarnya peneriaman
luar negeri dan besarnya cadangan internasional yang dimiliki. Bila jumlah
seluruh penerimaan luar negeri yang dimiliki kecil dari jumlah seluruh
pengeluaran luar negeri, maka cadangan internasional akan turun, karena
sebagian kan mengalir ke luar negeri untuk menutup perbedaan diatas. Bila
penrunan cadangan ini berlangsung terus menerus, akibanya negara akan kehabisan
cadang internasionalnya. Kalau cadangan sudah terpakai habis, maka sulitlah
bagi negar itu untuk mempertahankan nilai pos-pos seperti sebelumnya. Dan
susunan nilai-nilai itu akan mengalami perubahan-perubahan. Keadaan inilah yang
disebut suatau neraca pembayaran tidak seimbang (disequilibrium).
1.3 Kebijakan Ekonomi Internasional
1.3.1 Pengertian
Kebijakan Ekonomi internasional adalah
tindakan/kebijakan ekonomi pemerintah yang secara langsung mempengaruhi
perdagangan dan pembayaran internasional.
1.3.2 Instrumen dan Kebijakan Ekonomi Internasional
Instrumen ini meliputi:
1.
Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional
mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan
(current account) daripada neraca pembayaran internasional, khususnya tentang
ekspor dan impor barang/jasa.
2.
Kebijakan Pembayaran Internasional
Kebijakan
pembayaran internasional meliputi tindakan/kebijakan pemerintah terhadap
rekening modal (capital account) dalam neraca pembayaran internasional yang
berupa pengawasan terhadap pembayaran internasional. Hal ini dapat dilakukan
misalnya dengan pengawasan terhadap lalu lintas devisa (exchange control), atau
pengaturan/pengawasan lalu lintas modal jangka panjang.
3.
Kebijakan Bantuan Luar Negeri
Kebijakan
bantuan luar negeri adalah tindakan/ kebijakan pemerintah yang berhubungan
dengan bantuan (grants), pinjaman (loans), bantuan yang bertujuan untuk
membantu rehabilitasi serta pembangunan dan bantuan militer terhadap negara
lain.
1.3.3
Tujuan Kebijakan Ekonomi
Internasional
1.3.3.1 Proteksi
Melindungi
industry dalam negeri dan persaingan dengan barang impor.
1.3.3.2
Balance of Payment
Equlibrium
Bertujuan untuk mengimbangkan neraca pembayaran dalam
bentuk-bentuk pengawasan devisa.
1.3.3.3
Economic Walfare
Berusaha memperoleh keuntungan dari perdagangan
internasional demi kemakmuran ekonomi dalam negeri.
1.3.3.4
Economic Development
Untuk menunjang perkembangan ekonomi dalam negeri, mendorong
ekspor mengurangi impor barang yang kurang perlu dan melidungi industry yang
sedang tumbuh dalam negeri.
1.3.3.5
Autarki
Ada beberapa negara yang sangat ketat melindungi diri
terhadap pengaruh negara lain, sehingga kebijakan yang diambil biasanya
cenderung menutup peluang bagi masuknya komoditi, modal maupun pengaruh non
ekonomi dan negara lain.
1.3.4
Macam-macam Rintangan dalam
Perdagangan Internasional
1.3.4.1
Faktor Eksternal
Masalah yang
bersifateksternalmeliputihal-hal yang terjadi diluarperusahaan yang
akanmempengaruhikegiataneksporimpor.Masalahtersebut antara lain:
1.3.4.1.1
Kepercayaan antara
eksportir importer
1.3.4.1.2
Pemasaran
1.3.4.1.3
Sistem kuota dan
kondisihubungan dengan negara lain
1.3.4.1.4
Keterkaitandalamkeanggotaanorganisasiinternasional
1.3.4.1.4.1
Kurangnyapemahaman akantersedianyakemudahan-kemudahaninternasional
1.3.4.2
Faktor Internal
Masalah
yang bersifatinternalmeliputihal-hal yang terjadi di dalamperusahaan yang
akanmempengaruhikegiataneksporimpor. Masalahtersebut antara lain :
1.3.4.2.1
Kemampuan dan
PemahamanTransaksiLuar Negeri
1.3.4.2.2
Pembiayaan
1.3.4.2.3
Kekurangsempurnaan dalam mempersiapkan barang
1.3.4.2.4
KebijaksanaandalampelaksanaanEksporImpor